Joe dan Saskia berkenalan secara kebetulan hanya gara2 spam email yg terkirim dari PC Saskia krn ulah virus. Krn penasaran terus mendapat email yg sama dari alamat Saskia, Joe pun melayangkan email protes ke Saskia. Tentu saja hal ini menimbulkan perdebatan antara mereka berdua yg berlanjut sampai ke messenger masing2. Perdebatan itu pula yg menyatukan mereka setelah akhirnya tau bahwa biang sebenarnya hanyalah virus tak jelas. Dan hubungan itu berlangsung mesra krn kebetulan mereka satu kota. Lama kelamaan hubungan itu menjadi sedikit monoton akibat Joe yg sedikit workaholic, sedangkan Saskia cenderung lebih ingin bersama selalu. Hal ini berlangsung sampai suatu pagi Joe terbangun kalang kabut krn mimpi buruk dan telat.
Medan, 7 Mei 2008
Hari itu Joe buru2 kekantor utk presentasi penawaran produk mutakhir perusahaan tempat dia bekerja. Sambil menjemput Saskia tentunya. Saat Saskia hendak menyeberang itulah seorang gadis yg mengantar es teh manis dari kedai kopi seberang menabrak Saskia tanpa sengaja shg blazer Saskia terkena tumpahan teh, marah2 Saskia kembali ke rumah utk berganti. Joe ikut masuk sambil menunggu. Sampai di kantor, Joe sudah telat dan para petinggi perusahaan sudah duduk menunggu melingkari meja meeting. Beruntung presentasi sukses dan kontrak berhasil ditanda-tangani dgn rekanan. Dan itu dirayakan malamnya di Restoran Ria, tempat paling berkelas di Medan. Setelah pesta Joe keluar menggandeng Saskia. Krn masih ada bbrp hal yg hendak dibicarakan bersama pimpinan, Joe meminta Saskia pulang naik taksi. Sambil berdiri di tepi jalan dekat Restoran Ria, Joe menatap taksi yg membawa Saskia menjauh. Saat itulah sebuah sedan modifikasi melaju bak dikejar setan dari arah jl. Irian Barat menerobos lampu merah dan menabrak taksi yg membawa Saskia persis di posisi duduknya. Taksi terseret bbrp meter dan remuk dibagian penumpangnya, sedangkan sedan gila tsb terpelanting menghantam ke pintu ruko terdekat. Joe berlari bak kesetanan memburu ke taksi yg membawa Saskia. Dalam perjalanan ke rumah Sakit Elizabeth Saskia menghembuskan nafas terakhirnya dlm pelukan Joe.
Medan, 5 Mei 2008
Joe terbangun basah keringat, dan langsung melihat kalender di meja. Tanggal 5 Mei 2008, ah.. ternyata hanya mimpi. Masih kurang yakin ia menelpon HP Saskia, dan lega setelah mendengar suara renyah setengah manja diujung sana. Saskia masih hidup. Selesai mandi Joe pergi menjeput Saskia seperti biasanya, dan Dejavu dari mimpi itu menyapa secara mengerikan dipersimpangan lampu merah.
Seorang anak penjual koran menawarkan koran sambil menepuk2an koran itu di tangki motor Joe persis seperti dlm mimpinya. Joe terpelongo sambil merinding, bukan krn takut pada si anak penjual koran. Tapi takut kalau Dejavu2 yg lain ternyata ikut menghampiri. Ia berhenti ke pinggir lalu menelepon Saskia.
Joe : Sas, hari ini kamu jgn keluar dari rumah atau nyebrang jalan spt biasanya ya…
Saskia : Emang kenapa? Hari ini servicenya lebih istimewa ya? Jeput sampe ruang tamukah?
Joe : Aku serius Sas…, sulit menjelaskannya, tolong ikuti permintaanku kali ini. Please…
Saskia : Iya.. iya… aku ga keluar deh…
Persis diseberang rumah Saskia, motornya mati. Joe kelabakan menghidupkan motornya, apalagi saat melihat Saskia hendak mengunci pintu dan menyeberang. Langsung motornya dibiarkan terjatuh begitu saja sdgkan Joenya lari menyeberang.
“Haduhh.. Sas, aku kan udah pesan jgn keluar atau nyebrang, kamu tunggu aja di dalam”
“Joe…, kamu kan udah diseberang, masa nunggu sampe motormu hidup dan persis didepanku? Kan bisa telat nanti kamu”
“Ga pa2, kamu masuk aja… hus hus… sana…”
“Pake hus2an segala.., emang ayam apa?” Saskia cemberut tapi menurut juga masuk.
Saat hendak berangkat, teringat sesuatu Joe ambil jalan memutar yg makin jauh. Dia tak berani mengambil jalan yg biasa krn ada satu Dejavu mimpi yg menunggu disana, yaitu macet krn ada yg mengadakan upacara bagi yg meninggal.
“Lha… ini kan jalan muter yg makin jauh Joe, ntar telat lho.”
“Ga pa2 deh, makin jauh kan makin lama bersama kamu. Hari ini aku pengen berlama2an dgnmu”
“Dasar gombal…” dan cubitan mesra itupun bersarang di pinggang Joe.
Dalam perkiraan Joe, bila bbrp Dejavu mimpi bisa digagalkan maka kecelakaan yg merengut nyawa kekasihnya dlm mimpi itupun bakal bisa dielakkan. Dan selama dua hari menjelang kecelakaan maut itu ia bertekad akan menghindari apa2 yg ia ingat dari mimpi, walaupun resikonya ia akan terlihat seperti org gila.
“Tuhan, berilah saya kesempatan utk bersama Saskia lebih lama, kalaupun besok adalah hari terakhir kami, berilah saya waktu membuktikan kalau saya begitu mencintainya”
7 Mei besok adalah hari ulang tahun Saskia. Ia merencanakan kejutan terakhir yg berkesan utk Saskia. Joe memesan bunga mawar kesukaan Saskia dgn pesan diantar tepat jam 6 sore, ke tempat mereka biasa makan mie rebus ala Medan. Sebuah tempat makan yg istimewa, “Jembel elit” demikian Saskia menjulukinya. Tempatnya tidak mewah, hanya dari papan bekas, yg membuat istimewa adalah di dalamnya dihiasi dgn lukisan2 pensil yg luarbiasa indah hasil karya anak2 yatim piatu di seberang jalan. Disebut elit krn memang mie rebusnya laris manis dan juga mahal. Tapi org tidak peduli demi utk menikmati lukisan2 pensil tersebut yg selalu berganti2 krn dibeli orang. Uang dari hasil penjualan lukisan semuanya utk biaya anak2 di panti asuhan.
Ketika dalam perjalanan dgn taksi ke “Jembel-elit”, sopir taksi yg mengantar menyapa, entah sekedar basa basi atau memang kebetulan.
“Kelihatannya anda cemas dan gelisah pak, sebaiknya diceritakan supaya lebih lega. Kalau anda tdk keberatan saya yg cuman sopir ini bersedia mendengarkan.”
Anehnya Joe menceritakan semua kegalauan pikirannya, kecemasannya ttg Dejavu mimpi2 yg menghantui.
“Saran saya, katakanlah sungguh2 kalau anda mencintainya, lamarlah dia. Mungkin Tuhan masih memberimu kesempatan terakhir. Jangan sia2kan. Kalau anda mau saya bisa mengantarkan ke toko perhiasan terdekat”
Ide yg bagus, pikir Joe, kenapa tidak? Dengan diantar supir taksi yg ramah itu akhirnya Joe memilih sepasang cincin polos indah dgn sebutir permata cubic zirconia ditengah.
Medan, 7 Mei 2008
Sepanjang hari dilalui Joe seperti org kurang waras krn sibuk menghindari Dejavu2 mimpi yg bisa diingatnya. Jam 4 sore yg seharusnya merayakan keberhasilan presentasi pagi tadi bersama timnya, ditinggal pergi oleh Joe. HP dimatikan, Joe dan Saskia duduk berdua di “Jembel-elit”. Hidangan pembuka adalah lagu selamat ulang tahun oleh pengamen yg sengaja disewa Joe. Setelah itu bbrp anak yatim berpakaian rapi menghantarkan bungkusan lukisan wajah Saskia bersama Joe. Selesai makan mie pertanda panjang umur, saat mentari jam 6 bersinar menembus kristal2 yg sengaja dipasang di atas pintu masuk, membentuk semburat warna pelangi yg indah. Saat itulah pesanan bunga mawarpun datang. Airmata bahagia sudah menggenang dipelupuk mata Saskia melihat semua ritual2 cinta kreasi Joe tersebut. Joe menahan airmata saat menyematkan cincin lamaran ke jari Saskia, sedih krn waktu Saskia tinggal 3 jam lagi. Saskia mengira Joe hampir menangis krn bahagia.
“Sas, walaupun matahari menolak terbit aku akan tetap mencintaimu”
Tembang terkenal dari Faye Wong “Eyes on Me” terdengar sayup mengiringi…
Saat menyanyikan lagu2 ku
diatas panggungku
ketika terucap kata2ku
betapa ingin terdengar selalu
Daku melihatmu tersenyum padaku
apakah itu nyata atau cuma khayalanku?
engkau selalu ada disana disudut itu
dalam bar kecil itu
malam terakhirku disini untukmu
terdengar sekali lagi tembang2 yg dulu
malam terakhirku disini bersamamu
mungkin ya mungkin tidak
Daku begitu suka caramu
menatapku dengan malu-malu
taukah kamu
daku selalu memikirkanmu
Engkau ada disana sayangku
dengan tatapan seperti itu diwajahmu
seakan tak pernah terluka dirimu
seakan tak pernah berduka dirimu
akankah diriku menjadi orang satu-satunya bagimu
yg mencubit mesra dirimu
yg membuat berkerut dahimu
sehingga ku tau engkau bukan bermimpi semu
biarkan daku datang padamu
sedekat keinginanku
cukup dekat bagiku
merasakan detak cepat jantungmu
dan membisikkan kata2 dgn malu2
betapa aku mencintai tatapan damaimu padaku
pernahkah engkau tau
bahwa ku selalu memikirkanmu
Sayang berbagilah dgnku
bila cintamu cukup utkku
airmata bila engkau berduka
atau sakit apapun itu namanya
bagaimana agar engkau tau
Daku lebih dari sekedar kata dan baju
raihlah diriku dan engkau akan tau
dirimu tidak bermimpi semu
** Theme song of Final Fantasy VIII
Sing by Faye Wong
Compose by Nobuo Uematsu
Winner of 14th Annual Japan Gold Disc Award
Winner of “Song Of the Year” in 1999
Malamnya mereka berdua menghadiri pesta traktiran perusahaan krn keberhasilan memenangkan mega proyek utk 2009 tadi pagi. Dan saat itupun tiba, saat Joe memanggil taksi dan mengantar Saskia menaiki taksi. Ketika melongok kedalam taksi Joe terkejut krn itu adalah supir yg kemarin, yg mengucapkan “ingat jgn sia2kan kesempatan kedua yg diberikan Tuhan”.
Supir itu mengedipkan mata ke arah Joe tanpa terlihat oleh Saskia. Pintu taksi ditutup dan mulai berjalan perlahan menjauhi Joe yg airmatanya hampir menetes. Tiba2 Joe berlari secepat mungkin mengejar taksi tsb, sang supir yg melihat menghentikan laju mobil. Joe naik dan duduk disamping Saskia.
“Lha…, katanya bosmu ada pesan yg mau disampaikan, kok kamu jadi ikut aku pulang?”
“Biarlah Sas, aku ingin selalu bersamamu, perduli amat dgn bosku.”
Taxi melaju kemudian berhenti di lampu merah, saat lampu hijau taxi melaju pelan melewati persimpangan. Saat itulah sebuah sedan Mitsubishi Evo hitam melaju bak dikejar setan, menabrak persis di posisi duduk Joe.
Saskia terbangun dirumah sakit dgn infus dan accesoriesnya terpasang. Ia masih ingat saat itu Joe tiba2 memeluknya seperti hendak melindungi dan terdengarlah suara tabrakan yg keras dan guncangan yg membuatnya tak sadarkan diri. Teringat Joe, ia langsung panik, Miranda yg disampingnya mencoba menenangkan.
“Ikhlaskan dia pergi Sas…”
Saskia menangis sejadi2nya, hatinya terkoyak hancur setelah semua ritual cinta yg begitu mendalam di sore itu. Rupanya itu sebab Joe bertindak aneh selama 2 hari ini. Joe telah menetapkan pilihan terakhirnya, memberikan nyawanya utk memperpanjang kesempatan hidup kekasihnya dgn mengganti posisi duduk Saskia di taksi tsb. Dia memilih memberikan kesempatan kedua itu utk Saskia.
Pertanyaan Pertamax utk dijawab sendiri2 😉
apa yg bakal kita lakukan utk org terkasih kita bila masa hidup mereka tinggal hitungan bulan, atau minggu, atau bahkan hari ?? 😀
duh…kayak pelm korea deh…
CY : He? betulkah? yg mana satu ya? pedahal film Korea yg saya tonton cuman yg punya Jang Nara itu aja lho… 😀
*baca sambil dengerin lagu eyes on me* 😥 😥
CY : Hehehe… nyimpen lagu itu juga toh…
setelah dibaca ulang, jadinya menohok…
seandainya dikasih kesempatan kedua, mungkin saya akan bertindak seperti joe… *
sokmelankolis* 🙄tapi kalau bisa sih, tinggal di rumah aja. ga usah kemana-mana hehehe…
CY : di rumah terus kalo ada pesawat jatuh pas di atap gimana??
hayah..joe sama saskia, eh saia nunggu si joe-nya dateng aja deh…
*nggelar tikar*
asyik baca2, sampai gak sadar kalo itu terjemahannya “eyes on me”, padahal selalu liat liriknya kalo muter klipnya 😀
ceritanya familiar, bagus. Tapi rasanya agak aneh, mulai tanggal 5 (sesudah mimpi), Joe dah bisa memaksa Saskia tuk gak keluar rumah atau nyebrang, knapa pas hari H (tgl 7) kok malah blunder? IMO ini second chance yg sama buruknya dgn first chance (yg ditunjukkan dlm mimpi). Itu blunder…
nah, kalo sy dikasi second chance? well, whatever the plan, yg penting bukan saya atau kekasih saya yang mati 🙂
CY : Lha.. maksudnya suruh ga usah keluar itu biar ga ditabrak ama gadis yg ngantar es teh manis itu lho…, kan itu salah satu dejavu mimpinya, kalo bisa dihindarkan berarti dejavu terakhir akan berubahkan logikanya… 😀
be;ajar untuk menghidupkannya dalam kenangan mungkin..mencoba merelakannya mungkin…
dan yang terkejam, mencari p0enggantinya secepatnya mungkinOOT dulu…eh…joe dan saskia A.M. ? nggak terima…!!!
OOT lagi…damn, untung baru eyes on me…kalo suteki dane keluar juga…. 😐
komen ala sastrawan dolo….
gimana ya…sepertinya memang terlalu dipaksakan .. kesannya kelihatan banget kalo cerita itu dipadatkan dari cerita sketsanya mungkin…
baru komen….
hhhhaaaah….saya hanya bisa menghela nafas….
susah kalo harus mengalami kejadian tersebut…jujur, mungkin ego saya nggak akan membiarkan saya mengorbankan nyawa saya sendiri….
CY : itu memang versi yg dipadatkan… kalo versi aslinya mau brapa halaman ya…. bisa jadi novel kale xixixi…. 😀
@celoteh saya
Menentukan antara 2 pilihan memang susah… , ada nurani, tanggung jawab, dan ego yg berperang di sana 🙂
7 mei… Ade ulang tahun mas, semoga kita masih bisa sama-sama ditanggal itu yah.
-Ade-
CY : Sampai 7 Mei 2015 yach…, yakin deh pasti bisa… 😀
Janjimu terpenuhi tuan… T___T
Apanya yang asal-asalan…lagi-lagi bikin aku merinding tauk! T___T
Weks… Lagu ini lagi… *shock*
Susah bagi aku untuk memposisikan diriku ke posisi Joe… Ah, andai bisa…
CY : hehehe…, yg Masterpiece masih teronggok di kandang kehilangan ide tuh…
makasih ya, karena scr ga sngaja aku nemu terjemahan eyes on me di wewb ini…..
saat ini aku lagi nyari terjemahan yang Suteki Dane….klo ad yg punya kirim ke emailku ya di cruiser_346@yahoo.com
makasih sebelumnya
Wah seram ya,emang ada cinta kayak itu didunia ini?
Ngak tahu mau senang or sedih bila sy jd saskia he…he…
Pantas ada org bilang demi cintaku padamu aku rela korbankan jiwa raga sy pikir ini rayuan gombal…..
Setidaknya dlm cerita ini ada juga.
Kayaknya ini bukan dua pilihan tapi tidak ada pilihan hem……
adakah cinta yang sebesar cinta Joe dlm dunia nyata?
Gimana cinta kamu? he…he….
CY : Saya yakin masih ada yang seperti Joe. Hanya saja tinggalnya di sudut dunia, jauh dari kota besar kali. 😀
*terpukau*
ini lebih asik kalau dijadikan novel kayaknya.
JOe terlalu percaya pada de ja vu itu, kasian..jdi tak bisa menikmati waktunya sendiri
CY : bukankah sudah menikmati waktunya maksimal dgn perjuangannya menghadirkan kesan2 mendalam di ulang tahun saskia. 🙂
Cerpennya bagus, alurnya spt flashback tapi lebih condong kayak future reading.
Saya ingat nenek saya, 2 hari sebelum ‘pergi’ pamitan di mimpi saya. Nyeseeel banget kok nggak tanggap, jadi nggak bisa mandiin, karena sampainya udah 12 jam sesudahnya. Coba tanggap, jadi nyampe sehari sebelumnya ya….
Ngasih umur itu katanya bisa loh. Itu kata kepercayaan suami saya. Kalau cintanya sampe begitu, wah (kagum). Cuma kalau boleh milih sih jangan mati dua-duanya biar happy ending,.. apa waktunya mau diputar balik lagi, supaya jangan ada yang naik taksi (ngatur yang bikin cerita… :-))
* menikmati cerpennya *
CY : Terimakasih utk sarannya Thia, dulu waktu membuatnya saya pernah memberi happy ending, tapi rasanya lebih nikmat yg sekarang endingnya. Tapi yaa, selera memang beda2 sih ada yg doyan manis, pedas, asin, bahkan pahit juga hehehe…
Dan…, salam persahabatan dariku Thia… 😀
keren banget cerita’y. . 😀
eyes On Me my favorit song. .