Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Juni, 2020

Secara umum pilihan dalam hidup ini hanya ada dua. Hitam atau putih, benar atau salah, sedih atau senang dan seterusnya. Mungkin itu sebabnya lambang Tao adalah bulatan yg terbelah dua ditengahnya oleh kurva setengah lingkaran. Warnanya pun hitam dan putih.

Eh, kok jadi lari ke Tao.  :mrgreen:

Sebenarnya begini, dalam kehidupan ini kita selalu ditawari dua hal utk dipilih. Salah satunya ttg beramal. Nah mana yg lebih suka anda pilih?? Beramal atau menerima amal?

Sekarang coba kita soroti mayoritas penduduk Indonesia,  akan kita temui mayoritas lebih suka menerima amal. Lihat saja pembagian zakat, sembako gratis, dan lain sebagainya. Yang antri berjibun sampai ada yg mati terinjak segala. Bahkan orang yg berkecukupan juga ikut2an “menjarah” beras gratisan yg dibagikan.

Sebenarnya maksud saya dgn artikel ini adalah,  mental sebagai “penerima amal” itu yg harus diubah.  Sekali mindset kita di format sebagai penerima maka seterusnya akan ketagihan. Memang tidak mudah, karena saya sendiri sampai jungkir-balik berusaha menjadi pihak yg beramal dan bukan penerima amal.  Setidaknya saya harus bekerja dulu baru boleh menerima imbalan.   Dalam pikiran saya cuman ada satu hal

 “Orang yg beramal adalah orang kaya/berkecukupan dan penerima amal adalah org miskin”

Mungkin terkesan sombong yach.., tapi sebenarnya itu mindset yg bagus. Ada teman yg bilang, “Lha ente sih enak, jabatan punya, gaji berkecukupan mana mau lagi nerima sumbangan2 begituan.”  Tentu saja yg bilang begitu itu teman baru. Kalo teman seperjuangan dari masa kuliah dulu tau sekali kalo pernah sehari cuman makan sekali itupun hanya mie instan.  Tapi walau begitu setiap ada “acara” pembagian beras gratis atau materi yg sifatnya amal saya melarang diri berpikir utk menerimanya.

Tetap miskin bukanlah cita-cita yg pantas dilestarikan, maka jangan pernah mengharapkan sumbangan amal.

Mau pilih mana?  Beramal atau menerima amal?

🙂

Read Full Post »